- BTCLS Profesi Ners Universitas Aisyiyah Surakarta Tahun 2021
- Seminar Nasional Keperawatan 2021 Prodi S1 Keperawatan
- Universitas Aisyiyah Surakarta Raih Prestasi di PIMKEPNAS 2021
- Online Summer School Program 2021 bersama Mahasiswa IC-UTK
- Universitas Aisyiyah Surakarta Juara 1 Lomba Essai Semarak AICIS 2021
- Kolaborasi BEM Universitas Aisyiyah Surakarta dalam Kegiatan Vaksinasi
- Mengembangkan Kualitas Program Studi Melalui Pemaparan Hasil Monev P2M Tahun 2020-2021
- Universitas Aisyiyah Surakarta Gelar Internasional Visiting Lecturer bersama Taiwan
- D4 Fisioterapi Juara 3 Video Kompetisi Tingkat Nasional 2021
- Mahasiswa S1 Keperawatan Raih Juara 3 Kompetisi Anti Napza 2021
Pelatihan BTCLS Prodi DIII Keperawatan Universitas Aisyiyah Surakarta 2021
Berita Populer
- Tabligh Akbar “Kontribusi Dakwah Aktif sebagai Insan Kreatif”
- Pengumuman Download Sertifikat Webinar Internasional 2020
- Studi Banding BEM Universitas Aisyiyah Surakarta 2020
- Kalender Akademik Universitas Aisyiyah Surakarta 2020/2021
- Kuliah Pakar Prodi DIII dan S1 Kebidanan bersama Bidan Wulan Mardikaningtyas
Berita Terkait
- Kegiatan Pelatihan Perawatan Luka Prodi D3 Keperawatan 20210
- Mahasiswi S1 Keperawatan Raih Juara 3 Kompetisi Anti Napza2
- Prodi Kebidanan Universitas Aisyiyah Surakarta Gelar Pelatihan PPGDON1
- Webinar IMP D4 Fisioterapi - Preventive Methods of Decline in the Muscle Mass of Elderly1
- Kalender Akademik Universitas Aisyiyah Surakarta T.A. 2021-20221
Surakarta – Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah Surakarta mempunyai tanggung jawab untuk mencetak calon perawat dengan keterampilan yang sesuai kompetensi. Yang mana, lulusan yang dihasilkan mampu berdaya guna dan berdaya saing di tingkat nasional, regional, maupun internasional. Pencapaian tujuan itu oleh Program Studi D3 Keperawatan juga dilakukan berbagai upaya seperti mengadakan pelatihan.
Berbicara soal perawat tentu tidak akan lepas dengan materi kegawatdaruratan. Hal itu karena sertifikasi kemahiran kegawatdaruratan dianggap menjadi salah satu syarat mutlak bagi perawat. Kegawatdaruratan adalah ancaman jiwa yang memerlukan penanganan cepat, tepat, akurat dan berkesinambungan mulai pre-hospital maupun saat berada di fasilitas pelayanan kesehatan. Perawat sebagai salah satu tim dan pemberi pelayanan kesehatan bertanggungjawab untuk melayani pasien dengan mengedepankan sentuhan yang humanistik dan peka sosial.
Tujuan pelaksanaan pelatihan ini adalah meningkatkan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa dalam menghadapi kasus kegawat daruratan. Sehingga mahasiswa pada saat praktek di lahan praktek dapat mengaplikasikan apa yang sudah didapatkan pada saat pelatihan. Mahasiswa yang telah lulus pelatihan BTCLS akan mendapatkan sertifikat yang dapat diakui secara Nasional dan dapat digunakan sebagai dokumen yg dapat menjadi pertimbangan pada saat melamar pekerjaan.
Pelaksanaan kegiatan BTCLS dilaksanakan dengan 2 metode yaitu daring dan luring. Untuk daring dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis tanggal 1-3 September 2021, dan hari Sabtu-Ahad tanggal 4-5 & 11-12 September 2021 kegiatan BTCLS dilaksanakan secara luring yang terbagi menjadi 2 gelombang. Gelombang pertama pada periode Tanggal 4-5 September, sedangkan gelombang kedua pada tanggal 11-12 September 2021. Kegiatan BTCLS ini diselenggarakan dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan. Peserta dilakukan pemeriksaan suhu, memakai masker dan melakukan cuci tangan sebelum ke ruangan, dan sebelum kegiatan dilaksanakan tes antibody untuk safety selama kegiatan, jika ada yang reaktif akan dilakukan swab antigen untuk prosedur lanjutannya.
Kegiatan pelatihan BTCLS dihadiri oleh mahasiswa D3 keperawatan sebanyak 140 orang dan 2 orang dosen, sehingga total peserta adalah 142 orang. Tim narasumber dan fasilitator berasal dari praktisi Rumah Sakit yang ekspert di bidang Kegawatdaruratan dan tim handal dari 119.
Pelatihan BTCLS Program Studi DIII Keperawatan tersebut dibuka oleh sambutan dari Ibu Endah Sri Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan. Kegiatan pelatihan perawatan luka selama 5 hari tersebut telah sukses terselenggara secara online dan offline. Harapannya setelah peserta selesai mengikuti pelatihan, dapat meningkatkan pemahaman dan menangani kasus kegawatdaruratan dalam upaya menyelamatkan jiwa dari kematian dan atau kecacatan yang mungkin terjadi.
